Kamis, 20 Juni 2013

Saat meminta massa tenang, Ust Muhajir berdiri di atas mimbar yang rapuh, yang berakibat mimbar rusak dan Ust Muhajir secara tidak sengaja menginjak Alquran.”
serbu_jalMafazaOnline | Jakarta – Sebagai media yang bertujuan dakwah pemberdayaan ummat dalam pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, serta agar ummat tak hanya disibukkan dengan persoalan khilafiyah, perbedaan sikap, konflik horisontal dan agar tidak menjadi korban atas upaya memecah belah persatuan ummat, redaksi menerbitkan rilis berupa tanggapan DPP LDII atas keributan yang terjadi di UIKA-Universitas Ibn Khaldun, Sabtu (15/6/2013).
Berkembangnya pemberitaan atas protes massa atas ceramah di masjid UIKA yang cenderung menyudutkan LDII, kami Dewan Pimpinan Pusat LDII memberikan klarifikasi atas peristiwa tersebut.
Kami menyayangkan peristiwa itu terjadi, karena peserta tidak dapat menahan diri menanggapi provokasi Sdr Adam yang melakukan kampanye negative terhadap LDII. Fakta lain yang DPP LDII temukan saat mempelajari video dan foto, adalah tidak ada warga LDII yang melakukan pemukulan maupun perusakan masjid, ataupun menggunakan sepatu ke dalam masjid.
Yang kami temukan adalah kerusakan mimbar khotbah akibat pengurus masjid H Muhajir yang memanjat mimbar yang di dalamnya terdapat Alquran. Karena material mimbar yang rapuh, maka H Muhajir terjatuh dan menimpa Alquran. Selanjutnya dari video tersebut kami menemukan seseorang mahasiswa yang menggunakan kaos kaki, bukan sepatu ataupun sandal seperti yang ramai ditulis di media massa.
LDII juga tidak memobilisasi massa, karena surat undangan dialog diskusi oleh Sdr Adam bersifat terbuka.  Jadi LDII tidak bisa memastikan keributan tersebut dilakukan oleh warga LDII maupun umat Islam lainnya.
Adapun kronologi kericuhan tersebut sesuai wawancara dengan PC LDII Tanah Sareal danrekaman video peristiwa adalah sebagai berikut:

Jumat 14 Juni 2013 pukul 13.00

Warga LDII mendapatkan informasi dari selebaran mengenai adanya diskusi membongkar kesesatan LDII dari Sdr Adam Amrullah (brosur terlampir).
Ketua PC LDII  Bogor H  Iskandar melaporkan hal tersebut kepada pihak Polsek Tanah Sereal. Setelah melakukan pengecekan lokasi, pihak Polsek Tanah Sereal tidak dapat mengintervensi kegiatan dikarenakan kegiatan dilaksanakan di dalam kampus dan diketahui oleh Pembantu Rektor III.

Jumat 14 Juni 2013 Pukul 20.00

DPD LDII Bogor dan PC LDII Tanah Sareal meminta warga LDII tidak terprovokasi dan apabila ada yang menghadiri acara tersebut, supaya tidak melakukan tindakan anarkistis. Pengurus DPD LDII Bogor menemui panitia di Masjid Al Hijr UIKA, tempat lokasi penyelenggaraan acara tersebut. Ternyata Pengurus DPD LDII Bogor tidak berhasil menemui panitia, melainkan hanya bertemu dengan dua orang mahasiswa biasa.
Pengurus DPD LDII Bogor berinisiatif menelepon panitia/contact person yang tercantum dalam brosur yang selanjutnya diketahui bernama Ahmad (087870136023). Ahmad tidak bersedia menemui kami dengan alasan sedang persiapan ujian, akhirnya pembicaraan dilakukan via telepon.
Adapun isi pembicaraan:
1.    DPD LDII Bogor menyarankan agar diskusi dengan Sdr Adam dibatalkan namun acara ruqiyah dilanjutkan. Mengingat apa yang disampaikan Sdr Adam bersifat provokatif, justifikatif, dan mendeskreditkan LDII. Saran tersebut disampaikan agar tidak ada gejolak besar dari warga LDII sehingga  terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sdr Ahmad mengatakan bahwa semuanya sudah dipersiapkan
2.    Sdr Ahmad menjawab panitia telah menyiapkan pengamanan yang terdiri dari anggota Menwa, Tae-kwondo, dan Merpati Putih.
3.    Sdr Ahmad mempersilakan warga LDII datang asal tetap beretika dan bermoral apalagi ini dilingkungan akademis. Sdr Ahmad seperti tidak sadar bahwa acara yang dia helat adalah acara yang tidak beretika dan bermoral karena memecah belah umat Islam.
4.    Atas jawaban Sdr Ahmad, DPD LDII Bogor tidak bisa menjamin warga atau umat Islam lain, sebab Kami jawab, pertama saya tidak bisa menjamin itu, karena  yang anda undang adalah peserta umum dengan karakter masing-masing. Kedua, DPD LDII Bogor menyatakan mengapa panitia meminta peserta harus beretika moral, sementara temanya bersifat provokatif dan mengesampingkan etika moral secara intelektual.
5.    Akhirnya Sdr Ahmad mengaku bahwa dirinya hanya penerima pendaftaran bukan panitia yang bertanggung jawab pada acara tersebut. Setelah menanyakan nama peserta Sdr Ahmad menutup telepon dan tidak bisa dihubungi kembali.

Sabtu, 15 Juni 2013 Pukul 08.30

Acara dimulai, dibuka dengan pembacaan ayat Al-Qur’an dan sambutan ketua panitia yang berisi biodata Sdr Adam. Selanjutnya Sdr Adam masuk ruangan dan mengambil tempat di pojok kiri di mana laptop dan infocus disiapkan. Seluruh peserta merapat ke arah Sdr Adam dengan membentuk lingkaran sesuai permintaan panitia. Sdr Adam juga mengatakan, “Saya tahu bahwa disini juga hadir dari LDII………… Assalamualaikum,” katanya.
Sdr Adam mulai membuka slide. Sekitar 2 menit setelah  memberi pemaparan, terdapat peserta yang melakukan interupsi yang justru ditanggapi dengan keras oleh Sdr Adam, bahwa acara ini peserta dilarang melakukan interupsi. Ketegangan ini mengakibatkan seluruh peserta berdiri dan merangsek ke arah depan.
Panitia dengan cepat mengamankan Sdr Adam dengan menarik ke arah mimbar dan dilakukan pagar betis. Adu mulut dan dorong-dorongan terjadi sekitar 30 menit. Peserta dari warga LDII meminta Sdr Adam dikeluarkan dari lingkungan UIKA karena merusak ukhuwah islamiyah antara LDII dan UIKA yang sudah terbangun selama lebih dari 30 tahun.
Ust Muhajir (salah satu penanggung jawab acara) memberikan jaminan bahwa acara akan dihentikan. Peserta berhasil ditenangkan, Sdr Adam dimasukkan ke ruangan khusus oleh panitia. Meskipun Sdr Muhajir meminta peserta bubar dan menjamin bahwa Sdr Adam akan dikeluarkan dari kampus, namun peserta tetap bertahan di lokasi untuk memastikan Sdr Adam benar-benar dikeluarkan dari kampus.
Saat meminta massa tenang, Ust Muhajir berdiri di atas mimbar yang rapuh, yang berakibat mimbar rusak dan Ust Muhajir secara tidak sengaja menginjak Alquran.
Adapun negosiasi antara Ust muhajir dan Ketua PC LDII Tanah Sereal:
a.    Ust Muhajir memohon agar warga LDII bubar dan menjamin bahwa acara ini ditutup dan Sdr Adam dikeluarkan. Ust Muhajir tidak berani membawa keluar sebelum massa bubar
b.    Karena Mimbar mesjid rusak dan ada beberapa panitia  terpukul maka Ust Muhajir berjanji tidak akan melakukan pelaporan kepada kepolisian.

Pukul 11.30

Sdr Adam dan beberapa panitia dibawa ke polres oleh polisi dengan menggunakan mobil UIKA. Karena PC LDII dan Ust Muhajir sepakat untuk tidak saling melaporkan, maka PC LDII Tanah Sereal tidak membuat surat pengaduan ke Polres, sehingga Polres tidak dapat menahan Sdr Adam karena dianggap tidak ada pengaduan.
Demikian pernyataan DPP LDII dan kronologi peristiwa. Dengan demikian semoga semua pihak dapat menahan diri dan tidak terjadi kesimpangsiuran informasi yang justru memecah belah kerukunan antar umat Islam. DPP LDII menghimbau media massa dan semua pihak melakukan konfirmasi, dan media massa melakukan peliputan berimbang, cek ricek, dan coverboth side, agar tidak ada pihak yang terzalimi dalam pemberitaan mengenai keributan di UIK.

Sabtu, 15 Juni 2013

Pemimpin yang baik

Posted by Unknown On 1:51 PM | No comments
Siapa saja boleh jadi pemimpin

 Pemimpin? Apa itu pemimpin yang sebenarnya? Kita sering bertanya mengenai pemimpin, sedikit kmi akan mengulas mengenai pemimpin yang baik. Namun, sebelum kita jauh melangkah kita harus tahu. Seperti apa itu pemimpin. Jadi, pemimpin adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi individu dan/atau sekelompok orang lain untuk bekerja sama mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dari pengertian ini kita sudah dapat mengambil sedikit kesimpulan bahwa jika kita mengingkan menjadi seorang pemimpin yang baik kita harus memiliki kemampuan untuk mengajak individu yang ada didalam kelompok kita untuk mencapai tujuan bersama dalam artian kita harus menanamkan karakter ketaatan dimasing-masing individu yang ada dalam kelompok yang kita pimpin. Namun, sebelum kita putuskan untuk menjadi pemimpin bagi orang lain ada baiknya kita menjadi pemimpin bagi diri kita sendiri. 


Sekarang kita berpikir apa yang harus diperbuat untuk menjadi pemimpin yang baik?
Berikut adalah ciri kepemimpinan yang baik:
  • Mempunyai sifat Leadership
Penting , karena seorang pemimpin harus berjiwa Leadership untuk diikuti oleh bawahannya ini penting agar sebuah badan atau organisasi mempunyai sosok yang disegani dipatuhi dan menjadi tempat yang baik untuk bernaung.
  • Menguasai ilmu managerial
Secara teori dan akademik sangat penting untuk seorang pemimpin , jika tidak menguasai ilmu managerial maka akan hancur pula yg dipimpinnya , karena tak ada aturan dan kerangka yang jelas dalam menjalanjan roda kepemimpinan.
  • Mampu bertanggung jawab 
Bertanggung jawab atas apa yang terjadi selama kepemimpinan adalah suatu yang harus karena seorang pemimpin bertanggung jawab penuh tentang apa yang dipimpinnya termasuk segala sesuatu masalah yang ada di dalam proses kepemimpinannya.
  • Religi
Hal ini mutlak karena seorang pemimpin harus terikat dengan norma agama karena norma agama mampu membentuk seorang pemimpin menjadi jujur dan bersih.
  • Menguasai arah dan tujuan organisasi atau badan yang dipimpin
Seorang pemimpin harus tahu arah orgasisasi atau badan yang dipimpinnya , Misi sebuah badan mutlak harus ada sebagai acuan untuk perkembangan.
  • Mampu menarik hati bawahannya dan mendapatkan kepercayaan dari bawahannya
Untuk yang satu ini adanya pada diri seorang Leader , kita harus mampu menyentuh hati bawahan bukan membuat mereka takut akan kita , perlu diingat bahwa orang dikenang bukan karena dia seorang manager yang baik , tapi dia dikenang secara positif sebagai seorang leader yang berjiwa manager
  • Mampu menerima kritikan dan masukan dari bawahannya
Untuk yang satu ini kita harus berjiwa besar dan menerima pengetahuan dan koreksi dari orang yang kita pimpin , ingat !! seorang pemimpin bukanlah orang yang tahu segalanya , seorang pemimpin yang hebat itu tahu bagaimana mengumpulkan kehebatan dan kelebihan bawahannya menjadi sebuah rumusan dan terobosan baru untuk sebuah kemajuan .
  • Membuka forum diskusi (Musyawarah)
Sebuah permasalahan tidaklah mudah untuk diputuskan sendiri , bukalah ruang diskusi kepada bawahan yang dinilai bermasalah dan carilah jalan keluar yang baik , advice seorang pemimpin sangat dibutuhkan oleh bawahan karena mau tidak mau kita sudah dianggap yang "tertua" dalam kelompok kita . Dengan membuka ruang diskusi ini kedekatan emosional dalam kaedah kelompok akan lebih erat dan solid , tetapi jangan terjebak dengan kedekatan personal emosional karena akan memberi efek tidak baik dalam sebuah keputusan dan cenderung menimbulkan rasa "iri" dari yang lain yang berujung makin melonggarnya kekompakan kelompok.

Senin, 10 Juni 2013

Rencana Silaturahim Muda-mudi LDII

Posted by Unknown On 11:48 PM | No comments
Muda-mudi LDII Kab. Sengkang dikabarkan akan melakukan kunjungan sekaligus silaturahim ke Makassar. Dalam hal ini DPD Kota Makassar yang menjadi tuan rumah. Kabar ini dibenarkan oleh Awal selaku Ketua Muda-mudi dari pihak tuan rumah. "Memang benar remaja LDII Kab. Sengkang akan datang kesini", tuturnya kepada kami (penulis). Jika memang rencana ini akan jadi dilaksakan, insya allah pada tanggal 25-26 Mei 2013  muda-mudi Kab. Sengkang akan tiba di Makassar. Rencana kedatangan muda-mudi Kab. Sengkang ini direspon positif oleh pengurus muda-mudi yang akan menjadi tuan rumah. Buktinya sampai saat ini telah dibentuk kepanitiaan demi suksesnya kegiatan silaturahim ini. "Ada beberapa item acara yang telah kami siapkan untuk menyambut kedatangan rekan muda-mudi dari sengkang, dan dijamin deh keseruannya", sedikit yang dikatakan oleh Ketua panitia. Tujuan diadakannya silaturahim ini pada dasarnya untuk menjalin tali keakraban antar muda-mudi itu sendiri.





Oleh: Sigit Pramono

Minggu, 09 Juni 2013

Kurasakan Nikmatnya Keajaiban Sedekah

Posted by Unknown On 6:48 PM | No comments



Nama saya Alma dan saya sering membaca kisah inspiratif dari berbagai media. Kisah-kisah itu sangat menyentuh batin dan membuat saya lebih termotivasi untuk hidup lebih baik. Namun ketika kita mengalaminya sendiri, rasanya seperti keajaiban, ya?
Saya punya pengalaman saat saya masih sering bergulat dalam kehidupan masa remaja. Saya punya uang, tapi tidak tahu cara menggunakannya. Begitu uang itu habis, saya tidak sadar apa yang sudah saya lakukan.
Tiba-tiba sudah beli ini dan itu yang sebenarnya tidak begitu saya butuhkan. Atau sudah masuk perut dan bikin perut ini makin buncit. Sepertinya saya membeli kesenangan dengan uang yang saya miliki, namun hal itu jarang saya sadari dan tidak benar-benar membuat saya bahagia.
Saya hobi browsing di internet. Suatu hari saya menemukan bacaan-bacaan dari inspirator muda yang banyak muncul belakangan ini. Mereka mengisahkan banyak pengalaman nyata tentang sedekah. Rata-rata intinya, 'kalau sudah sedekah, nanti uangnya kembali lagi'. Itulah anggapan polos saya saat itu.
Saya melihat blog-blog mereka dan menemukan banyak foto orang-orang yang tidak lebih beruntung dari kondisi saya sekarang. Mereka sakit, mereka ingin sekolah lebih dari kondisi yang mereka miliki saat ini. Saya tergerak ingin membantu meringankan masalah, ingin ikut membuat mereka tersenyum dan berbagai alasan yang tak terjelaskan dengan kata-kata.
Saya pun mulai menyisihkan uang, mungkin tidak banyak, namun semoga bisa membantu. Menurut saya, meski kecil, ada sebuah kebahagiaan dan kepuasan tersendiri ketika saya bisa berbagi dengan uang yang saya miliki.
Di sisi lain, saya tidak banyak merasa bahwa uang saya habis, meski pengeluaran saya bertambah. Ada keteraturan yang terjadi dalam keuangan saya, bahkan bukannya berkurang, malah semakin bertambah. Mungkin bukan dalam masalah jumlah, namun saya selalu bisa merasa cukup. 
Keajaiban Itu Ada
Saya percaya dengan hukum sebab akibat. Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai. Namun saya tak pernah berpikir bahwa keajaiban akan datang pada saya . 
Suatu hari adik saya terlibat masalah utang hingga puluhan juta. Ia kalang kabut mencari pinjaman. Sebagai kakak, saya pun turut membantu. Namun kami bukan orang kaya yang punya banyak uang dan investasi. 
Selama satu minggu kami berpikir keras, mencoba mendapatkan tambahan uang. Sebagian besar gaji, saya berikan pada adik saya. Saudara yang lain pun ikut membantu.  Untunglah orang yang terlibat kasus hutang dengan adik saya mau memberikan toleransi waktu. 
Sedikit demi sedikit kami kumpulkan uang untuk menyicilnya. Untung saya terbiasa menyisihkan uang untuk sedekah, jadi tak terasa berat. Untuk sementara, kami memang harus tirakat. Menahan keinginan ngafe, karaoke, belanja ini itu. Lebih baik susah sekarang, pikir saya, daripada kami harus jatuh kepada lubang yang lebih dalam. Sayapun menyarankan pada adik agar lebih hati-hati menggunakan uang. 
Nominal uang itu sedikit-sedikit tidak etrasa saat digunakan, namun tanggung jawabnya sangat besar. "Iya, Kak. Maaf ya, Kak. Aku jadi nyusahin semua orang," kata dia dengan menyesal. "Sudah terjadi, Dek. Buat pembelajaran saja," kata saya. 
Rejeki itu selalu datang tepat pada waktunya. Tibalah hari di mana kami hampir tak punya uang lagi padahal sudah dekat jatuh tempo. Ternyata hari tersebut bertepatan dengan hari pembagian bonus kerja yang alhamdulillah bisa menutup kekurangan, bahkan lebih. 
Seperti ada tangan lain yang menyelesaikan permasalahan kami. Tak bisa dilihat, tapi bisa dirasakan, seperti harapan dan keajaiban. Itulah apa yang saya pikirkan saat itu.
Saya tidak bilang bahwa uang ini datang dari langit sehingga saya katakan ini adalah keajaiban. Namun saya ingat kata bapak, "Rejeki itu sudah ada jalannya sendiri. Memang harus diusahakan dan sebisa mungkin yang barokah."
Jangan Takut Kekurangan
Dalam hidup, uang itu penting. Saya akui itu. Lebih penting lagi, untuk tahu bagaimana menggunakannya. Jangan blank saat berhadapan dengan apa yang kita miliki. Manfaatkan sebaik mungkin.
Dan saya percaya hidup ini harus dinikmati, tapi juga menjadi waktu mencari bekal untuk akhirat nanti. Dulu saya takut miskin. Tentu saja, karena uang saya tak akan pernah cukup untuk memenuhi keinginan saya yang tak terbatas. 
Namun berbagi dengan sedekah dan hati yang ikhlas tak akan membuat saya miskin. Itu adalah tabungan saya untuk kehidupan di akhirat kelak. 
Sedekah itu menghapuskan kesalahan. Seperti air yang memadamkan api. 
HR. At Tirmidzi 

Oleh Alma Via Vemale.com

Selamat Jalan Taufiq Kiemas

Posted by Unknown On 1:12 PM | 1 comment
Foto Taufiq Kiemas (Ketua MPR RI Periode 2009-2014)
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Kembali, bangsa Indonesia ditinggalkan salah satu putra terbaik Indonesia Bapak 4 Pilar, Taufiq kiemas. Taufiq kiemas, yang kini menjabat sebagai Ketua MPR RI telah tiada. Beliau meninggal di Singapura akibat serangan jantung, pada Sabtu (8/6) pukul 19:05 waktu setempat. 

Politikus Indonesia yang pernah menduduki posisi sebagai Bapak Negara RI ke-5 ini sempat menjadi anggota DPR RI selama dua periode berturut-turut dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk daerah pemilihan Jawa Barat II, yaitu untuk masa bakti 1999-2004 dan 2004-2005. 

Taufiq kiemas lahir di Jakarta pada 31 Desember 1942 dari pasangan Tjik Agus kiemas dan Hamzathoen Roesyda. Taufiq kiemas juga merupakan suami dari mantan Presiden RI ke-5 Ibu Megawati soekarno putri.


Sangat banyak jasa yang telah diberikan oleh Taufiq kiemas terhadap bangsa ini. Taufiq kiemas juga mendapatkan gelar Datuk Basa Batuah pada tahun 2003. Kini, Taufiq Kiemas telah tiada. Namun, nama besar dan juga ajaran politiknya tetap akan hidup dan berguna bagi bangsa Indonesia. Selamat jalan Taufiq Kiemas, terima kasih atas baktimu kepada negeri ini.

Jumat, 07 Juni 2013

Musyawarah Pengurus LDII se-PC Tamalate

Posted by Unknown On 1:42 PM | No comments
Musyawarah pengurus LDII ini dilaksakan pada tanggal 6 Juni 2013. Adapun peserta musyawarah ini dihadiri oleh seluruh pengurus PAC LDII se-Tamalate. Tujuan diadakannya musyawarah ini guna mengevaluasi apa saja program-program yang belum lancar untuk kemudian dipikirkan secara bersama-sama untuk mencapai solusi. Sangat banyak usulan-usulan solusi yang disampaikan oleh peserta musyawarah, dan Alhamdulillah dari musyawarah tersebut ada solusi yang bisa disimpulkan.
Suasana Musyawarah Pengurus LDII se-PC Tamalate
Musyawarah yang dihadiri oleh seluruh Pengurus PAC se-Tamalate ini sebenarnya dilakukan selama 2-3 kali setahun, diluar dari musyawarah rutin setiap bulannya. Dengan adanya musyawarah ini selain untuk membahas kendala-kendala dari program PC Tamalate juga untuk sebagai ajang silaturahin bagi seluruh pengurus LDII baik itu dari unsur PC maupun PAC.

Pilihanmu menentukan masa depanmu

Posted by Unknown On 9:58 AM | 2 comments
Berhijab dengan Stylish?


Assalamu Alaikum,..
hmm,..
jika dilihat dari gambar diatas, pasti banyak yang binguung ya???. Semua pakai kerudung, dan semua juga menutupi aurot. Tapi hanya satu yang benar-benar mencirikan pakaian calon ahli surga, lhoo...

Coba lihat masing-masing gambar ini..
Gambar D..
Wanita ini memakai pakaian yang menutupi aurot (mungkin). Lihat saja, dia memakai rok, dan baju lengan panjang (hmm,.. lebih tepatnya blezzer), namun coba perhatikan lagi.!!. Astaghfirullaah,.. ternyata dia memakai kerudung yang tidak emnutupi dadanya.. Coba kita ingat, pasti di antara kita sering melihat style seperti ini kaan,.. gaya kerudung "hijab style" dan memakai blezzer. jujur saja, saya sering menjumpai style ini pada wanita-wanita muslimah yang hendak pergi ke kantor atau bahkan pengajar atau wanita karir. (ya gaa???!). Sebagian dari mereka menganggap yang seperti inilah nama nya "modiis",.!??! hmm??!! (masa iya??)

Gambar C.
Hmm,,..
Hayoo ngakuu, siapa yang pernah dan bahkan selalu ngeliat style seperti ini??!!! Pasti semuaa kaaan.?!!! Yapz,.!!! Gaya berpakaian wanita "muslimah" seperti ini banyak kita lihat di sekeliling kita, baik di kampus (bagi mahasiswa) atau di tempat-tempat umum. Gaya berpakaian dengan memakai celana yang (membentuk), baju (di atas paha dan membentuk pula), dan juga memakai kerudung dengan diselipkan ke bahu (tidak menutupi dada). Hmmm,.. style seperti ini banyak yang menyimpulkan kalau style ini lebih kelihatan sporty,.. (alias : tomboy dqiit laah,. hhe). Dan lebih bebas bergeraak,.. (katanyaa,.). Akan tetapii,.. bukankah sudah jelas, Allah itu melaknat hamba-hambanya yang menyerupai lawan jenis nya???. so, kenapa kita tidak bangga dan mensyukuri takdir kita seperti ini (jadi seorang wanita muslimah)..

Gambar B.
Heiiz,... Stlye andalaan siapaa tuuh??!!! hoho,.. ^0^ v
Jeeeng,,, Jeeeng,.. inilaah style andalan anak pesantreen... ya gaa???!!
banyak orang beranggapan style kaya gini "kuno", "jadul", "anak pesantren bangeet!!", "ribeet,.. ga bebaas geraak", dsb. Tapi sebenarnya, ngapain juga kita mikirin oraang,.. ya gaa??!. Dengan tetap memakai rok, memakai atasan sampai lutut, dan jilbab.. soo... pastii menutupi dada.. ya gaa???!. Banyak wanita-wanita diluar, ketika dia dipesantren dia bisa menjaga style nya ini... tapi... ketika keluaar pesantreen... MasyaAllaaah,.. langsung berubah ke Style C.!!! ckckckck.. (maaf yaa, yg kesindiir.. hhe). Dan siapa bilang, style ini bikin orang ga bebas geraak,.. buktinyaa,.. aku tetep bisaa tuh ngapain2,.. kalau ga percaya tanya aza sama mereka yang pernaah hidup di pesantreen.!! : D  Jadi, untuk kawan2 ukhtii semuaa,.. berbangga laah kitaa yang masih bisa mempertahankaan gaya berpakaian seperti ini, di tengah perkembangan style hijab saat ini.  #give me five.!!! ^_^

Gambar A...
Subhanallaaah,.. inilah style yang benaar2 patuut di acungii jempool, kawaand..!! bagaimana tidaak??! Gaya berpakaian seperti ini sudah mulai jarang lagi terlihat oleh mata, ya... pol-polnya paling ibu-ibu yang masih bertahan,.. itupun juga ibu-ibu yang tidak tepengaruh oleh zaman, hhe. Gambar A dan B sebenarnya tidak jauh beda,, (menurut qu),. hanya saja di gambar A ini,, si ukhti ini lebih memilih memakai "long dress" dan jilbab yang tertutup sampai bawah. Hmm,.. jika diperhatikan pula, banyak wanita - wanita muslimah yang mulai gengsi dengan style ini.. baik dikalangan orang tua, apalagi dikalangan anak muda.. Padahal gaya berpakaian yang seperti ini lah yang benar-benar di katakan sebagai pakaian wanita ahli surga.


Nah,.. sekarang.. waktunya kaliaan yang memilih dan menentukaan?!!!
Ingatlaah kawaan,.. 
"Orang yang cerdas ialah orang yang bisa menentukan segala sesuatunya dengan baik dan benar! (bukan yang asal ya)
Jadi, sekaraang,..
giliraan kaliaan (ukhtii dan akhii) yang memilih dan dijawab di kolom comment yaa..!!
Let's Share,!! (dan kamu akan tahu makin banyaak tentang pendapat merekaaa!!)

Akhirukalaam,..
Alhamdulillahi Jazaa kumullahu Khoirooo,..
Wassalamu Alaikum,..

Oleh: Mukhlisa Nur Andini 

Rabu, 05 Juni 2013

Belajar Menghargai Waktu

Posted by Unknown On 8:38 PM | No comments
Bijak Menghargai WaktuPernah saya bertemu orang kemudian dia berkata berkata, "saya tidak punya waktu untuk melakukan itu (sebuah pekerjaan)". Dalam hati berkata "memang waktu bukan milik kita", iya kan?. Mungkin teman-teman sekalian juga pernah mendengar kata itu. Fenomena lain yang sering terjadi disekitar kita adalah istilah ‘jam karet’. Bukan karena jam yang digunakan terbuat dari karet, akantetapi lebih mirip dengan sifatnya karet, yaitu lentur.
Merugilah Bagi Yang Membiasakan Jam Karet
Berapa banyak waktu produktif yang akan terbuang sia-sia karena tidak bijak menghargai waktu. Pepatah arab mengatakan “Waktu itu laksana pedang, bila kau tak berusaha memotongnya, maka waktu yang akan memotongmu.” Bayangkan bila jam karet menjadi kebiasaan yang dibiarkan begitu saja, maka waktu yang akan memotong kita.
Budayakan Tepat Waktu
Memulai budaya tepat waktu dalam setiap aktivitas kita berarti menghargai diri sendiri sekaligus menghargai orang lain. Kita menghargai diri kita dengan bersikap amanah terhadap waktu yang kita miliki. Dan kita pun menghormati waktu orang lain yang memiliki aktivitas bersinggungan dengan kita.
Manajemen Waktu Orang Beriman
Banyak pelatihan atau seminar yang mengangkat tema Manajemen Waktu atau Time Management. Banyak teori yang disampaikan tak terkecuali tips bagaimana mengatur waktu dengan baik.
Ternyata, bagi orang yang beriman "Manajemen Waktu" itu telah dijelaskan dalam Al-qur’an. Ialah surat pendek Al Ashr. Kiranya diri ini diingatkan oleh surat pendek pada hati dihujam maknsa mendalam.
“Demi masa.
Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian.
Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih,
dan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.” (Al Ashr;1-3)
Allah bersumpah atas nama makhluknya (waktu), sebab waktu adalah perkara penting bagi makhluk lainnya. Ia akan merugi bila ia tak berada dalam kebenaran dan kesabaran serta saling menasihati diantaranya.
Beruntunglah bagi mereka yang bisa menghargai waktu. Karena tak biarkan nafas berhembus tanpa kebermanfaatan.

Acuan LDII pada tujuh Green Dakwah

Posted by Unknown On 1:12 AM | 1 comment
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) merupakan lembaga dakwah, mengajak ke Jalan Allah dengan hikmah dan memberikan nasihat dengan kebaikan.


Dimana dalam praktiknya LDII mengacu pada tujuh green dakwah.

Adapun Green Dakwah, yaitu 
  1. Dakwah Berpedoman Quran dan Hadits, 
  2. Membawa Kesalehan Sosial, 
  3. Santun, 
  4. Sejuk, 
  5. Toleransi, 
  6. Serta Membawa Kemaslahatan Ummat Berwawasan Lingkungan dan 
  7. Memperhatikan Kesehatan.

"Dibawakan dengan kasih sayang. Oleh karena itu. LDII baik dalam dakwah bil qolam, maupun bil hal tidak melakukan cara radikal, kekerasan atau anarkis," ungkap KH Abdullah Syam, Ketua Umum DPP LDII pusat.

Dikemukakan Abdullah Syam bahwa LDII Mengajak dan menyerukan kepada seluruh Umat Islam untuk memahami ajaran Islam secara mendalam melalui pengajian-pengajian.

"Tentunya juga, pemahaman Pancasila, UUD 1945 dan wawasan kebangsaan perlu terus ditingkatkan," ujarnya.

Dengan demikian kata Abdullah Syam, agar teori dan implementasinya bisa terwujud sebagai modal kekuatan sejak dulu terlepas dari belenggu penjajahan.


Dimana akhirnya Allah SWT, menurut Abdullah, memberikan kekuatan untuk Merdeka tanggal 17 Agustus 1945

Sebanyak 40-an pemuda dan pemudi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Pimpinan Cabang (PC) Tamalate Kota Makassar mengikuti Workshop Jurnalistik dan Information and Communication Technology (ICT). Kegiatan berlangsung di Masjid Nurul Huda, Jl. Mannuruki 9, Kel. Mannuruki, Kec. Tamalate, Kota Makassar. Acara dibuka secara resmi Jumat siang kemarin.

Workshop ini mengambil tema “Dakwah Sehat Melalui Media Online” Kegiatan berlangsung mulai Jumat, 31 Mei hingga hari ini Sabtu, 1 Juni 2013. Beragam materi diberikan dalam pelatihan ini. Diantaranya internet sehat yang dibawakan oleh Relawan TIK, pembuatan blog dan website, SEO (Search Engine Optimization), desain grafis, jurnalistik dan editing video. Pada hari Sabtu, 1 Juni 2013 sore ini rencananya peserta akan berkunjung ke Kantor Tribun Timur untuk menimba ilmu jurnalistik. 

Peserta even ini ialah utusan dari berbagai PAC yang ada di Kecamatan Tamalate. Hadirpula peserta undangan dari PC LDII Rappocini. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ilmu kepenulisan dan internet kepada peserta. Harapan panitia, setelah kegiatan ini berakhir peserta dapat berdakwah dengan sehat ditengah masyarakat melalui media online. Mengingat dewasa ini dakwah harus dibungkus secara modern. Tetapi, tentu tidak mengurangi nilai dakwah itu sendiri. 

Salah seorang peserta Win Mattaya mengatakan kesenanganya dalam mengikuti pelatihan ini. “Saya beruntung sekali dapat mengikuti kegiatan ini. Sebab selama ini saya hanya menggunakan media internet untuk eksis. Tidak untuk sharing informasi positif,” paparnya.

Korupsi

Posted by Unknown On 12:40 AM | No comments


Salah satu teman saya yang berasal dari Bali pernah bercerita, kalau di desa tempat asalnya sana, masih berlaku hukum adat yang ketat. Jika ada salah satu anggotanya berbuat durjana seperti ketahuan korupsi, maka dia akan mendapat sanksi social. Tidak dikurung atau dijebloskan dalam penjara. Juga  tidak diproses layaknya di pengadilan. Cukup dengan dikucilkan saja. Jika punya hajat, tak ada yang mau datang. Hanya keluar dari rumahnya ke jalan atau gang depan rumahnya, kemudian menghadap tenda/rumah tempat hajatan, menghormat dan balik kanan masuk lagi ke dalam rumah. Alias tidak mau mendatangi kondangan. Kalau sampai meninggal tak ada yang mau ngurus. Kecuali sanak familinya saja.
Ternyata hal ini cukup ampuh. Kalau tidak kerasan dia akan pergi, jika tak mau pergi dia mohon pengampunan dan meninggalkan kelakuan jeleknya. Jadilah desa itu terisi orang - orang yang baik saja. Kehidupan yang bersahaja, damai dan penuh kealamian.
Negeri ini sedang dan sudah lama dilanda penyakit kronis yang bernama korupsi. Norma, hukum dan tatanan sudah berantakan sebab hantaman dahsyat godam koruptor. Sejak bergulir reformasi banyak tuntutan untuk membersihkan praktek korupsi ini. Beberapa langkah sudah dilakukan untuk menindak tegas para  pelakunya. Mulai dari perangkat lunak maupun perangkat kerasnya. Dari undang – undang sampai KPKnya. Semua bertujuan dan dimaksudkan untuk mengenyahkan korupsi ini. Tapi yang timbul malah korupsi jenis baru. Modusnya menggurita. Virusnya malah meraja - lela. Petinggi KPK pun terindikasi kena suap juga. Dan praktek korupsi ini tidak dijalankan sendiri, melainkan dilakukan dengan berjamaah. Jadi kalau jelek banyak temannya. Alamat akan susah ngukumnya. Begitu kira – kira jalan pikirannya. Sudah begitu jika sudah terendus kasusnya, ramai – ramai mendadak sakit. Entah pura – pura atau beneran, yang jelas menjadi penghuni rumah sakit sebelum menjadi pesakitan beneran di penjara.  Kalau masih sehat, biasanya pergi umrah ke tanah suci. Bertobat atau mau minta pertolongan, semua jadi semu. Konon katanya Allah pun mau disuap kalau bisa, biar memberikan pertolongan atas kasusnya. Atau kabur sekalian ke negeri antah – berantah dengan menyuap petugas – petugas yang ada. Dan bangsa ini seakan semakin kehilangan jati diri. Semakin lama semakin tidak bernurani. Padahal mereka adalah orang – orang beragama. Orang – orang yang membawa panji – panji agama di punggungnya. 

Dalam situasi seperti ini, memang serba salah. Sistem yang amburadul, menusia yang tak bernurani, nafsu akan harta dunia yang menggila merupakan campuran sempurna merek jaman yang jelek. Jaman sarr. Bahkan sering orang berandai – andai, kalau anda di posisi Gayus apa yang akan anda lakukan? Korupsi atau tidak? Dan dengan berkelakar, banyak yang bilang mungkin sama juga dengan dia sekarang. Bedanya saya tak ada kesempatan saat ini seperti dia. Nah, sama bukan? Beruntunglah kita yang jauh dari lingkaran jebakan kekuasaan dan kesempatan untuk korupsi. Toh ujung – ujungnya sama. Artinya masyarakat kita memang sudah terkontaminasi. Sudah penuh dengan polutan yang berasal dari budaya korupsi. Patah tumbuh hilang berganti. Saling silih. Ketika si A di jabatan itu korup, biasanya setelah diganti dengan si B juga sama saja. Dan masyarakat kita, masih menghormat pada orang – orang yang asusila seperti ini. Tak peduli bagaimana dan seperti apa dia. Asal menguntungkan hubungan pun berjalan. Karena kaya dan suka sedekah dijadikan pengurus masjid. Karena rumah mewah dan perhatian disebutlah dermawan. Padahal usut punya usut ternyata duit dari jalan yang tidak benar. Mengambil hak orang lain. Nah, bagaimana sanksi social seperti cerita teman Bali saya bisa dilaksanakan? Butuh ikatan dan keterpaduan yang kuat.

Sebagai bandingan, tengoklah cerita tiga sahabat yang tertinggal (ngeri) dalam perang Tabuk jaman Nabi SAW dulu. Ka’ab bin Malik, Hilal bin Umayah dan Muroroh bin Rabi’ merasakan betapa beratnya menghadapi sanksi social karenanya. Dalam 40 hari mereka tak ada yang ngajak bicara. Debleg. Bumi terasa sempit. Rupek. Klojotan. Tak ada yang mau menerima. Sampai mengikat diri di tiang masjid pun tak ada yang peduli. Padahal mereka hanya sedikit “korupsi waktu”, sehingga tertinggal dari pasukan. Akhirnya terbukti bahwa mereka memang tidak sengaja tertinggal. Mengklarifikasi diri dengan cara bertobat, sebab tak ada tempat kembali hanya kepadaNya. Hal ini digambarkan Allah dalam Surat Taubah 118. Allah berfirman, “Dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, hingga bumi terasa sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa merekapun telah merasakan sempit pada diri mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat pindah melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka kembali bertaubat. Sesungguhnya Allah-lah Yang maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”

Model – model seperti inilah yang perlu dilakukan untuk mengenyahkan hantu korupsi di negeri ini. Penjara bukanlah jeruji di balik tembok lembaga pemasyarakatan. Justru kita – kita di masyarakat inilah penjara sebenarnya. Tapi bagaimana lagi, kalau ternyata kitanya tak mau menjadi penjara bagi orang yang durjana. Mencegah tak mampu. Ngomongi tak berani. Gosipin trampil. Hatinya masih menunggu kapan berkesempatan seperti dia. Kalau begini memang kita tidak menjadi Gayus, tapi – maaf – kita jadi Dayuts. Tahu kan? Mau? 

Oleh:Ustadz.Faizunal Abdillah via www.ldii.or.id